Langkah Mahasiswa Dalam Mengahadapi MEA

Sumber : Dr.Ikeu Kania. Dra, M.Si


Kehadiran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) setidaknya membuat risau seluruh elemen masyarakat Indonesia terlebih bagi masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Pasalnya kondisi perekonomian Indonesia sejauh ini berada pada tingkatan yang belum menunjukkan perubahan secara signifikan. Jikalau MEA benar-benar berlangsung diakhir tahun ini , maka dibutuhkan proses persiapan dan perencanaan matang dalam menghadapi segala kemungkinan. Terlebih kita berbicara dalam konteks yang cukup luas yaitu masyarakat ASEAN.
Saat MEA berlangsung tidak hanya aspek ekonomi saja yang akan mengalami perubahan tetapi menyangkut seluruh aspek kehidupan termasuk politik, social dan budaya, bahkan konteks yang paling dasar sekalipun, yang justru  dengan adanya hal ini setidaknya membuat  keresahan bagi masyarakat. Ketika hal ini terjadi maka yang dibutuhkan bagi masa depan Indonesia adalah sumber daya manusia yang berkualitas.
Bentuk langkah kongkret yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa yaitu dengan meningkatkan motivasi dalam diri agar mampu terbuka terhadap hal baru dan ingin meningkatkan kualitas diri. Langkah selanjutnya yang bisa kita tempuh selaku mahasiswa yaitu dengan melaksanakan kewajiban untuk belajar karena pada proses inilah sumber daya manusia akan terbentuk. Berbicara soal hasil kualitas sumber daya bergantung pada bagaimana mereka mampu menerima dan menerapkan proses belajarnya.  Hal tersebut  dapat dilalui dengan cara mahasiswa mencoba bergabung dalam sebuah organisasi ataupun mendirikan organisasinya sendiri sebagai bentuk perwujudan  dari proses belajar yang telah dilalui. Selain dengan berkecimpung dalam dunia keorganisasian hal lain yang dapat ditempuh yaitu dengan berwirausaha. Melalui wirausaha mahasiswa mampu membuka langkah kecil untuk mempersiapkan persaingan di era kebebasan ASEAN.

“KEEP MOVING FORWARD”


Masyarakat ASEAN dihebohkan dengan dengan akan berlangsungnya AEC (Asean Econoic Community) di tahun 2016 , salah satu negara yang sangat mendukung untuk segera hadirnya  pasar bebas ini adalah Indonesia. Loh kok Indonesia? Yaps Indonesia sendiri yang menyatakan agar AEC berlangsung di akhir tahun ini , saat pemerintahan di bawah pimpinan Presiden SBY.  Lantas bagaimana tanggapan para mahasiswa menghadapai AEC ,lets check this out..
Dara Annisa Rinjani a.k.a Utet  tengah benar-benar mempersiapkan diri untuk menghadapi AEC , karena dirasakannya pemerintah masih kurang dalam mengontrol perekonomian terlebih bagi perekonomian menengah ke bawah. 

Tiga hal yang menjadi patokan gadis kelahiran Bandung ini dalam mengahadapi AEC yaitu dengan mengedepankan kreatif, inovatif dan percaya diri terlebih kita akan diihadapkan kepada pangsa pasar yang bebas dan hal itu merupakan modal utama yang harus kita miliki. Langkah yang ditempuh dalam proses kesiapannya yaitu dengan berjualan risol di kampus, langkah kecil yang menjadikan dirinya wirausahan muda inilah merupakan bukti bahwa dirinya melakukan langkah konkret dalam menghadapi AEC.

Selain itu mahasiswi penyuka anime ini menegaskan kita harus segera melakukan gerakan “Keep Moving Forward” agar adanya perubahan pada pola pikir khususnya mahasiswa agar mampu terus berkembang dan bersaing ,terlebih nanti kita akan dihadapkan pada masyarakat ASEAN yang notaben  sumber daya manusianya sudah berkualitas.(iam/cin)



                                                                   Aku Pulang Haliza
                                                          (Oleh: Rohmah Nashruddin)

“Rully!.”
Aku cukup terhenyak, Haliza kembali mendaulat benak yang pekat. Aku  terengah dalam rayuan senyum ranumnya, tergugu bisu diantara lesung pipit yang tak kunjung jemu ku lekati. Maka saat ini, saat malam menggelar jubah hitam, aroma nafasnya masih merambah sekujur paruku, lantas tak mungkin ku tepis rayuan sabit manis yang mengepakkan sayap keacuhanku. Ya, Haliza kaulah sabit manis  yang  tak kunjung lenyap disetiap duka dan sukaku. Kau pula yang berujung senyum saat  aku tak mau kembali ke tanah airku hanya untuk menekuni denting detik bersamamu. Aku lemah Haliza. Aku pun juga sadar, rupa wajahmu memang  pantas memikat pangeran dinegeri  Jiranmu ini. Tanah pertiwiku adalah janji kepulanganku akan pahit yang kau jahit. Aku pulang Haliza, pekerjaanku sebagai tukang cukur hanyalah cerita dibalik permulaan yang kau bilang pertukaran pasar bebas se-Asia. Namun apa peduliku soal itu, ini terlanjur getir, Haliza.



Langkah Mahasiswa Dalam Mengahadapi MEA Langkah Mahasiswa Dalam Mengahadapi MEA Reviewed by Unknown on Desember 16, 2015 Rating: 5

Tidak ada komentar

Post AD

home ads