Guru = Orangtua


Tanggal 25 November  diperingati oleh warga Indonesia sebagai Hari Guru Nasional. Sejumlah rangkaian kata-kata manis yang ditujukan bagi guru meramaikan berbagai social media hari ini. Ya, tak lengkap rasanya bila hari ini saya tidak melakukan hal yang sama. Terinspirasi oleh salah satu guru di SMA Negeri 6 Garut, beliau adalah Rosmini S.Pd. Lahir di Garut pada tanggal 14 Februari 1958. Hari-hari yang beliau lalui tidak terlewatkan dari aktivitas mengajar. Sudah 32 tahun lamanya beliau berprofesi menjadi seorang guru dan merasakan pahit manisnya pekerjaan yang ia emban sampai saat ini.
Rosmini adalah satu dari semua guru yang ada di dunia. Keluhan yang beliau rasakan mungkin sama dengan yang lainnya. Ketika beliau dihadapkan dengan murid yang sedikit nakal dan tidak mau patuh pada perkataan gurunya. Sampai pada suatu saat Rosmini mencoba bertanya pada muridnya, apa sebenarnya tujuan kalian datang ke sekolah? Kalian hanya tinggal datang membawa badan serta otak kosong. Sedangkan guru berusaha mati-matian untuk memberikan ilmu pada murid-muridnya.
Salah satu yang diharapkan oleh seorang guru hanya dipahami dan dimengerti oleh para muridnya, simple. Tetapi terkadang sifat kekanak-kanakan kita yang sedikit membuat guru jengkel. Tetapi mereka terus datang setiap harinya untuk mengisi otak kosong kita dengan berbagai ilmu yang diberikan.
Hari guru baginya adalah hari dimana diberikannya sebuah penghargaan bagi semua guru yang ada. Akan tetapi penghargaan itu tidak dalam bentuk barang ataupun tulisan. Penghargaan yang beliau maksud adalah penghargaan yang didedikasikan kepada semua guru-guru yang ada di dunia khususnya Indonesia.
Rasanya tidak ada hal yang membedakan dari  guru dan orangtua. Mereka sama-sama tidak mengharapkan penghargaan dalam bentuk barang maupun tulisan. Mereka memang sama, menyayangi kita dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Di satu sisi beliau juga seorang istri yang membesarkan empat orang anak, meskipun tanpa bantuan seorang suami. Satu anak laki-laki dan tiga orang anak prempuan. Dari keempat anaknya itu, tiga anaknya telah mendapatkan gelar sarjana. Satu anak lagi masih menduduki bangku kuliah.
Salah satu anak laki-laki dari Rosmini sangat membuatnya bangga. Ia mengumpulkan berbagai prestasi yang luar biasa. Ya, prestasi yang didapatkan seorang anak memang selalu dianggap luar biasa oleh seorang ibu. Rifki Meisya Ramdani adalah anak dari Rosmini yang berhasil berkat kerja keras dan doa seorang ibu. Salah satu prestasinya adalah memenangkan juara tiga tingkat nasional  lomba karya tulis ilmiah saat ia berada di bangku SMA dan berhasil mengelilingi 16 negara diantaranya Singapur, Malaysia, Barcelona, Jepang, Belanda serta kota-kota lain yang terdapat di Indonesia.
Rifki mengaku, di balik keberhasilannya terdapat dorongan kuat dari seorang ibu. Segala sesuatu yang ia lakukan tidak luput dari jasa seorang ibu. Berbagai nasehat ibu selalu ia lakukan hingga membuatnya sukses sampai saat ini.
“Sing jujur major hidup bakal makmur”
“Jika hidup jujur maka hidup akan makmur”
Nasehat Rosmini kepada Anaknya



Guru = Orangtua Guru = Orangtua Reviewed by Unknown on November 25, 2016 Rating: 5

Tidak ada komentar

Post AD

home ads